call us

+62 812 1010 1131

call us

+62 812 1010 1131

Bangun Rumah Sesuai Konsep Islam

Bangun Rumah Sesuai Konsep Islam

Memiliki sebuah rumah menjadi impian bagi setiap orang dan tentunya juga bagi tiap pasangan suami istri. Rumah yaitu tempat berkumpul seluruh anggota keluarga dan temapt pula berbagi pengalaman, ilmu dan tempat berbagi kasih sayang pula antara keseluruhan anggota keluarga. Ada pula beberapa pengertian rumah itu sendiri.

Rumah yakni sebuah bangunan yang mempunyai fungsi tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Rumah juga merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas keseharian. Ada juga definisi rumah merupakan jantung kehidupan yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian, sumber inspirasi, dan sumber energi bagi pemiliknya.

Meskipun Rasulullah SAW sendiri tidak memberikan contoh dalam mendesain rumah, tapi dari sunah yang ada, hendaknya hal itu dijadikan acuan atau pegangan Muslim dalam membuat dan mendesain sebuah rumah. Di antara hal yang harus diperhatikan adalah,

1. Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk mencari rumah atau membangun rumah yang dekat dengan Masjid.

Hal ini dimaksudkan agar memudahkan baginya untuk menunaikan salat berjamaah dan ibadah yang lainnya di Masjid. Walaupun yang lebih utama adalah jauh dari Masjid, karena setiap langkahnya akan dihitung pahala. Tapi, karena mengingat lemahnya iman pada umat Islam dan pengaruh lingkungan yang banyak sekali kemaksiatan pada zaman sekarang, dekat dengan Masjid lebih utama untuk menjaga diri dan keimanan seseorang. .

2. Mencari rumah atau membangun rumah yang jauh dari lingkungan maksiat dan tetangga yang buruk.

Lingkungan yang dekat dengan kemaksiatan atau tetangga yang buruk memiliki pengaruh yang luar biasa pada sebuah keluarga. Sebagaimana kisah yang panjang, yaitu kisah perjalanan taubatnya seseorang yang telah membunuh 100 orang, padanya disebutkan,

اِنْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ كَذَا وَكَذَا , فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُوْنَ اللهَ, فَاعْبُدِ اللهَ مَعَهُمْ وَلاَ تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ, فَإِنَّهَا أَرْضُ سُوْءٍ

Artinya, “Pergilah Engkau ke sebuah negeri seperti ini dan seperti ini (yang disifatkan padanya negeri tersebut), karena sesungguhnya di dalamnya terdapat kaum yang beribadah kepada Allah Ta’ala, beribadahlah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negri yang jelek (banyak kemaksiatannya).”(HR. Muttafaqun ‘alaih).

3. Memperhatikan hal-hal yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah.

Di antaranya dengan menjauhi membangun rumah di tempat-tempat yang kotor, seperti dekat tempat-tempat pembuangan sampah, dekat genangan-genangan air, dan sebagainya. Karena kebersihan dan kesucian adalah sebagian dari iman, maka wajib bagi seorang Muslim untuk memperhatikan kebersihan dan kesucian tempat tinggalnya, lingkungannya, serta dirinya, karena lingkungan juga menunjukkan pribadi si penghuninya.

Sebagaimana makanan, lingkunganpun bisa mempengaruhi tabi’at manusia, dimana disyari’atkan untuk tidak makan daging hewan yang kebiasaannya memakan kotoran sebelum dikurung atau dikarantina tiga hari atau lebih, atau kita dilarang untuk memakan hewan yang bertaring karena ditakutkan tabi’at hewan tersebut akan ditiru oleh pemakannya, karena daging yang tumbuh pada manusia itu dari binatang tadi.

Rasulullah SAW bersabda,

وَالْفَخْرُ وَالْخُيَلَاءُ فِي أَصْحَابِ الْإِبِلِ وَالسَّكِينَةُ وَالْوَقَارُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ

Artinya, “Keangkuhan dan kesombongan ada pada penggembala onta, ketenangan dan kewibawaan ada pada penggembala kambing.”(HR. Muslim)

Dalam Hadis ini memberikan faidah bahwasanya kebersamaan akan saling mempengaruhi sebagaimana penggembala onta yang setiap hari bersamanya, jadilah dia seorang yang sombong dan keras kepala dan tinggi hati seperti keadaan onta yang mencari makan pada ujung-ujung pohon. Begitu pula keadaan penggembala kambing, ketenangan yang dimiliki kambing mempengaruhi penggembalanya tanpa perlu berteriak-teriak, tidak seperti halnya penggembala onta.

Perkara lainnya yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah adalah memperhatikan fisik dari bangunan rumah, di antaranya menjadikan rumahnya segar dengan memasang jendela, lubang-lubang ventilasi angin, serta tempat masuknya sinar matahari ke dalam rumah untuk kesegaran dan sirkulasi udara.

4. Jauhkan hal-hal yang menyekutukan Allah.

Memang sebagian dari masyarakat Indonesia masih percaya tentang hari baik untuk pindah rumah berdasarkan Primbon (kitab rujukan tentang kehidupan sehari-hari yang tidak ada landasannya dalam Islam, red). Seperti misalnya, pindahan pada hari Jumat Kliwon itu tidak baik. Padahal, Jumat adalah hari yang baik menurut Islam. Tidak ada hari yang buruk. Karena itu, jangan libatkan hal-hal semacam ini ketika akan memilih rumah.

Selain itu, ada pula kepercayaan bahwa dalam memilih rumah harus memerhatikan Feng Shui. Baik dari segi lokasi, arah menghadap rumah, hingga penempatan perabotan. Padahal, selama rumah tersebut dapat menutupi aurat penghuninya, kloset tidak menghadap atau membelakangi kiblat, dan diperoleh dari harta yang halal, Insya Allah rumah tersebut baik. Kita tidak perlu dan tidak boleh berpedoman pada kompas atau topografi Cina Kuno yang tidak ada dalilnya tersebut.

Kepercayaan bohong itu dikembangkan oleh para setan yang pekerjaannya memang menipu manusia dan membisikkan kepercayaan jahat di dalam hati manusia. Hanya saja seringkali dikemas dengan nama dan istilah yang berbeda-beda. Terkadang kepercayaan syirik itu dianggap sebagai nasehat orangtua, sehingga seolah kalau tidak dipercayai akan menimbulkan bencana tertentu. Apabila masih ada orangtua yang mempercayai hal ini, maka dapat kita jelaskan dengan baik-baik.

5. Rumah adalah kehormatan dan rahasia

Maka jangan membuat rumah yang banyak kaca tembus pandangnya hingga memungkinkan orang luar bisa melihat ke dalam rumah kita. Hal ini untuk menjaga rahasia dan aurat keluarga kita.

6. Pisahkan kamar anak laki-laki dan perempuan.

Juga jika sewaktu-watu ada tamu yang ingin bermalam, kita bisa membantunya menyediakan kamar. Tapi hendaknya kamar untuk tamu terpisah dari ruang keluarga sehingga tidak memungkinkan tamu bisa melihat dengan bebas ruang keluarga.

7. WC atau toilet hendaknya dibuat tidak menghadap atau pun membelakangi Kiblat.

“Karena ada larangan Rasulullah SAW. Meskipun ada khilaf, jika tertutup dengan bangunan maka diperbolehkan. tapi untuk kehati-hatian lebih baik menghadap ke arah lain.

8. Undanglah Malaikat Rahmat

Setelah memilih atau membangun rumah maka pastikan Malaikat Rahmat berkenan masuk ke rumah kita. Bagaimana caranya? Selain menjaga agar nilai-nilai ke-Islaman selalu hadir dalam aktivitas kita, jangan pelihara anjing dan jangan letakkan lukisan dan patung yang menyerupai makhluk bernyawa. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW, “Malaikat Rahmat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah SAW menegaskan ini sewaktu Beliau pulang dari bepergian, lalu mendapati di tengah rumah terdapat tirai bergambar. Beliau memanggil istrinya, Aisyah radhiallahu ‘anha dan bersabda, “Hai Aisyah ! Sekeras-keras siksa manusia pada hari kiamat adalah yang menyaingi ciptaan Allah.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Maka Aisyah radhiallahu ‘anha pun segera memotong-motong tirai tersebut dan dijadikan bantal.”

Itulah hal penting dalam membangun rumah sesuai konsep Islam. Semoga Allah senantiasa memberkahi rumah kita.